Friday, January 12, 2007,11:29 PM
Todays Dialog (melamun)
ketika hening di ruang kosong pikiranku,
Cinta, ah aku sangat padanya,
dia, ah semoga saja,
hanya aku yakin, dia juga,
setidaknya agar ada lega dan tenang,
begitulah karena semuanya ingin berbalas,
sadar tak terbalas,
ah, hanya buat sakit saja,

sebatang rokok ku nyalakan,
kadang aku nakal mencoba memikirkan apa yang seharusnya tak kupikirkan, kenapa? yaaa memang bukan urusannya akal, sampai saat ini sudah 6 tahun aku tak pernah mengerti kenapa aku mencintainya, dengan tiba-tiba saja, tidak witing tresno jalaran soko kulino (mungkin salah ejaannya).

awalnya yaaaa mengalir begitu saja, beberapa kali dia menanyakan kenapa aku men...nya, beberapa kali juga aku menjawab tidak tahu. itu faktanya. beberapa kali juga ia tidak puas atas jawabanku, semua harus ada alasannya, itu katanya.

sebagai lelaki, katanya haruslah rasional! tapi apakah ini urusan rasio? menurutku ini adalah urusan rahsa (rasa) bisakah kamu menjelaskan pada saya rasa MANIS, ASIN, KECUT, coba deskripsikan! saya yang bodoh ini tak bisa menjelaskan urusan Rahsa! mungkin anda bisa?

itu kejadian 6,5,4 tahun yang lalu, sekarang, yaaa, aku memakai rasio! tapi untuk masalah Rahsa aku tak bisa, lha memang bukan urusannya kok.

aku bertemu dengan si sok bijak, dia berkata pada saya, apakah kamu mencintainya, saya jawab dengan lantang ya! dia balik bertanya apa yang kamu lakukan terhadapnya dan berbeda dengan perlakuan mu pada orang lain? saya mencemaskan dia, jika dekat saya ingin memeluknya,menciumnya dan.....(kadang tak perlu detailkan?). dia bertanya lagi bagaimana jika perempuan itu aku yang peluk dan .....dan perempuan itu menyukainya, kontan saja aku berkata aku akan marah!!!!, bagaimana jika dia tak memberi kabar selama 2 minggu kepadamu, aku menjawab aku khawatir. kekhawatiranmu, kemarahanmu tadi apakah karena kamu mencintainya atau harapan kamu yang tak terpenuhi? aku semakin tak mengerti saja! enyahlah kau sok bijak umpatku pada diri.

ada tanya yang tersisa, ada galau yang menelusup, apa benar aku hanya mencintai diriku? apa benar dia hanya satu pemusnah hasrat saja, pemenuhan kebutuhan saja? hasrat manusiawi, harapan yang harus terpenuhi, yaaa aku hanya mencitai diriku, yaaa semuanya berpulang pada aku!

Gilaaaaaaaaaa kenapa aku memikirkannya ini bukan urusan fikiran.

Sial, umpatku bukan hanya dalam hati, beberapa orang menoleh padaku sambil mengernyitkan dahinya, ah aku malu, benarkah karena umpatanku atau karena.......sial aku merokok di ruangan ber AC!!

Rokok tak habis, apinya mati, lama tak kuhisap.....
Puntung rokok ku nyalakan, asapnya kadang perih dimata......
sial...salah seorang menghardik ku......
 
diketik oleh helmi matari
0 ada komentar?
seperti mentari yang tak mengeluh pada harus